Kamis, 28 Juni 2018

Biografi Mcd

Profil dan Biografi Raymond Kroc. dia dikenal sebagai Pendiri McDonald’s sebuah restoran cepat saji yang terkenal di dunia. Dalam apa yang seharusnya menjadi tahun emasnya, Raymond Kroc, pendiri dan pembangun McDonald’s Corporation, membuktikan dirinya sebagai seorang pelopor industri yang tidak kalah kemampuannya dengan Henry Ford. Dia merevolusikan industri restoran dengan memberlakukan disiplin atas produksi hamburger, kentang goreng, dan susu kocok. Dengan mengembangkan sistem operasi dan antaran yang maju, dia memastikan bahwa kentang goreng yang dibeli oleh pelanggan di Topeka akan sama dengan yang dibeli di New York City. Konsistensi seperti ini menjadikan McDonald’s nama mereka yang mendefinisikan fast food Amerika.
Pada tahun 1960, terdapat lebih dari 200 saluran McDonald’s di seluruh Amerika, perluasan cepat yang dikobarkan oleh biaya franchise yang rendah. Ray Kroc telah menciptakan salah satu merek yang paling kuat sepanjang masa. Tetapi dia nyaris tidak mendapat keuntungan. Akhirnya, dia memutuskan untuk menggunakan real estate sebagai pendukung keuangan yang menyebabkan McDonald’s menjadi operasi yang menguntungkan. Pada tahun 1956, Kroc mendirikan Franchise Realty Corporation, membeli tanah dan bertindak selaku pemilik restoran bagi pembeli franchise yang penuh minat. Dengan langkah ini, McDonald’s mulai memperoleh penghasilan yang sesungguhnya, dan perusahaan pun lepas landas. Kroc kemudian memperkenalkan program periklanan nasional untuk mendukung franchise yang tersebar dengan cepat; dan setelah tampak bahwa pertumbuhan di wilayah asal perusahaan ini melambat pada awal tahun 1970-an, dia memulai dorongan yang penuh semangat dan sukses untuk membuat kehadiran global bagi McDonald’s.

Sepanjang pertumbuhan perusahaan yang spektakuler, Kroc melakukan akrobat keseimbangan berjalan di atas rentangan tali yang sulit, memberlakukan standar yang keras di seluruh sistem sementara mendorong semangat wirausaha yang menyambut baik gagasan dari semua tingkat. Banyak gagasan ini yang memberikan sumbangan kepada keberhasilan perusahaan yang menakjubkan. Dalam mengumpulkan kekayaan sebesar $500 juta, raja hamburger ini mengubah lansekap budaya bangsa dan menempa sebuah industri yang termasuk di kalangan ekspor Amerika yang terbesar. Keberhasilan McDonald’s yang ditiru secara meluas menawarkan contoh yang baik sekali bagi manajer dan eksekutif zaman sekarang yang berusaha mencari efisiensi produksi yang lebih besar.
Dengan menempatkan hamburger yang bersahaja di atas jalur perakitan, Kroc menunjukkan kepada seluruh dunia bagaimana cara menerapkan pross manajemen yang maju pada usaha yang paling membosankan. Supaya bisa maju dengan cara McDonald’s, perusahaan-perusahaan harus menetapkan prinsip dasar pelayanan yang mereka tawarkan, memecah-mecah pekerjaan menjadi bagian-bagian, dan kemudian terus-menerus merakitnya kembali dan menyempurnakan banyak langkah sampai sistem berjalan tanpa kekangan. Hari ini, perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam antara pizza, pemrosesan klaim asuransi, atau menjual mainan mendapat keuntungan dari jenis sistem yang dipelopori oleh Ray Kroc. Sampai tingkat ketika operasi seperti ini menjaga pengendalian mutu, dan memelihara kepuasan pelanggan, keuntungan akan mengalir.
Kisah Raymond Kroc dan Cerita Berdirinya McDonald’s
Sebagai salesman mesin susu kocok, Raymond Kroc secara rutin mengunjungi kliennya. Tetapi ketika salesman berumur lima puluh dua tahun ini pergi dari rumahnya dekat Chicago ke California selatan untuk menemui dua kliennya yang terbesar, hasilnya sama sekali bukan hal rutin. Maurice dan Richard McDonald meninggalkan New Hampshire pada tahun 1930, berusaha mencari peruntungan di Hollywood. Karena tidak bisa mendapatkan hasil besar di Tinseltown, kakak beradik ini akhirnya menjadi pemilik restoran drive-in di San Bernardino, kota kecil berdebu sejauh lima puluh lima mil di sebelah timur Los Angeles. Sementara kebanyakan restoran membeli satu atau dua Prince Castle Multimixer, yang bisa mencampur lima gelas susu kocok sekaligus, McDonald bersaudara membeli delapan buah. Dan Kroc ingin tahu jenis operasi apa yang membutuhkan kemampuan membuat empat puluh gelas susu kocok pada saat saat yang bersamaan.
Maka dia pergi ke San Bernardino, dan apa yang dilihatnya di sana mengubah kehidupannya. Kroc berdiri di keteduhan dua gerbang lengkung keemasan restoran yang gemerlapan, yang menerangi langit di senja kala, dan melihat antrian orang-orang yang berkelok-kelok seperti ular di luar restoran yang berbentuk segi delapan. Melalui dinding bangunan yang selurunya terbuat dari kaca, dia memandangi para karyawan pria, yang memakai topi kertas dan seragam putih, sibuk di restoran yang sangat bersih, menyajikan burger dalam piring, kentang goreng dan susu kocok kepada keluarga-keluarga kelas pekerja yang berdatangan naik mobil. “Sesuatu pasti sedang terjadi di sini, saya mengatakan kepada diri sendiri,” Kroc kemudian menulis dalam otobiografinya, Grinding It Out. “Ini pasti operasi perdagangan paling menakjubkan yang pernah saya lihat.” Tidak seperti begitu banyak operasi pelayanan makanan yang pernah ditemui oleh Krock, tempat ini mendengung seperti mesin yang ditun-up dengan sempurna.
Berdirinya Restoran Cepat Saji McDonald’s
Sebagaimana Forbes menyatakannya, “singkatnya, kakak-beradik ini mendatangkan efisiensi kepada bisnis yang cepat.” Mereka menawarkan menu sembilan jenis makanan – burger, kentang goreng, susu kocok, dan pai – menyingkirkan tempat duduk, serta menggunakan alat makan kertas dan bukannya kaca atau porselen. Mereka juga merancang jalur perakitan kasaran sehingga mereka bisa melayani pesanan dalam waktu kurang dari enam puluh detik. Kroc seketika tahu bahwa dia telah melihat masa depan. “Malam itu dalam kamar motel saya, saya berpikir keras tentang apa yang saya lihat siang harinyal. Bayangan restoran McDoland’s yang tersebar di sekitar perempatan jalan di seluruh negara berpawai melalui otak saya.”
Dengan persetujuan di tangan, Kroc mulai memenuhi bayangannya tentang restoran McDonald’s yang meledak dari pantai ke pantai. Dia memulai dengan membangun mata rantai pertama kongsi restoran ini – sebuah model eksperimewntal di Des Plaines, illinois, di luar kota Chicago, yang bersifatkan harga rendah yang sama, demikian pula menu yang terbatas, dan pelayanan cepat seperti di restoran San Bernardino. Restoran yang dibuka pada tanggal 15 April 1955 ini mencapai penjualan yang terhormat sebesar $366,12 dengan cepat memasukkan keuntungan. Kroc mengawasi restoran ini dengan waspada seperti seorang ibu baru, secara pribadi memimpin kegiatan dapur dan mengorek sisa permen karet dari pelataran parkir dengan pisau raut. Bagi Kroc, meniru satu kedai tunggal kakak-beradik McDonald baru permulaannya.
Supaya bisa membangun kongsi restoran, Kroc tahu bahwa dia harus memberlakukan disiplin atas industri restoran yang dikelola secara longgar. Dan itu berarti menyempurnakan prosedur operasi yang distandarkan dalam proses yang bisa ditiru. Empat puluh tahun sebelumnya, Henry Ford sudah menyadari bahwa produksi masal mobil memerlukan perkawinan antara presisi bagian-bagian mobil dan proses perakitan yang efisien. Wawan Kroc adalah menerapkan disiplin yang sama pada pembuatan sandwich. Dengan menggunakan gagasan bahwa “ada ilmu untuk membuat dan menyajikan hamburger,” Kroc memberikan kepada kepingan daging sapi gilingnya spesifikasi yang tepat – kandungan lemak: di bawah 19 persen; berat: 1,6 ons: garis tengah: 3,875 inci; bawang: ¼ ons . Kroc bahkan membangun sebuah laboratorium di pinggiran kota Chicago untuk merancang metode pembuatan kentang goreng yang sempurna pada akhir tahun 1950-an. Bukannya sekedar memasok pembeli franchise dengan rumus susu kocok dan eskrim, Kroc ingin menjual kepada mitra barunya satu sistem operasi.
Dengan lain perkataan, dia membuat cap satu pelayanan. Dan ini sarana revolusioner yang akan digunakan oleh McDonald’s untuk menciptakan kongsi restoran yang di dalamnya satu restoran di Delaware dan satu restoran di Nevada akan menyajikan burger yang tepat sama ukuran dan mutunya, masing-masing berisi potongan acar yang sama, setiap burger disajikan dalam talam yang serupa bersama kentang goreng yang dimasak dengan lamanya waktu yang sama. Sebagaimana yang diingat oleh Kroc, “Kesempurnaan sulit sekali dicapai, dan kesempurnaanlah yang saya inginkan dalam McDonald’s. Segala hal lainnya sekunder bagi saya.” Tetapi tuntutan yang serba tepat melayani satu tujuan strategis. “Tujuan kami, tentu saja, adalah memastikan bisnis yang berulang berdasarkan reputasi sistem dan bukannya mutu satu restoran atau operator tunggal,” kata Kroc. Walaupun franchise McDonald’s bertumbuhan dimana-mana di seluruh daerah di Barat Tengah dan Barat seperti bunga liar setelah hujan musim semi, keberhasilan perusahaan rupanya berumur pendek. Sementara persetujuan asli yang dijalin dengan kakak-beradik McDonalds menyebabkan Kroc menyayangi pembeli franchise yang paling awal, ini juga menyebabkan perusahaan yang baru lahir ini langsung menuju kemungkinan bangkrut. Selama tahun 1960, ketika kongsi restoran ini mengeruk uang $75 juta dalam penjualan, penghasilan McDonald’s hanya $159.000.
“Singkatnya, konsep Kroc untuk membangun McDonald’s, John Love. Dan rumah kartu impian Kroc mulai runtuh di bawah bobotnya sendiri. Sementara terbenam dalam utang dan tanpa pertumbuhan keuntungan yang bisa dibayangkan, Kroc menghadapi satu dilema yang klasik. Dia tidak mampu memperluas usaha. Dan dia tidak bisa tetap terapung. Untunglah, Harry Sonnenborn menemukan pemecahan. Dia berpikir McDonald’s harus mendapatkan uang dengan menyewa atau membeli lokasi yang akan dijadikan kedai dan kemudian menyewakannya kembali kepada pembeli franchise mula-mula dengan peningkatan harga 20 persen, dan kemudian 40 persen. Di bawah rencana ini, McDonald’s akan mencari lokasi yang sesuai dan menandatangani perjanjian sewa dengan bunga yang ditentukan. Strategi real estate pas sekali dengan tujuan penguasaan Kroc yang lebih besar. Bukannya menjual franchise geografis sebagai selubung, yang akan memberikan kepada pemegangnya hak untuk membangun sebanyak-banyaknya atau sesedikit-sedikitnya kedai sekehendak hatinya disuatu kawasan tertentu, Kroc hanya menjual franchise individual, dengan biaya rendah $950.

Ini mematikan bahwa operator yang tidak bersedia bermain mengikuti aturannya hanya bisa membuka tidak lebih dari satu saluran. Setelah menyerahkan urusan keuangan yang stabil ke tangan Harry Sonnenborn yang ahli, Kroc mulai memperluas dan memprofesionalkan kerajaan industri yang sedang tumbuh ini. Di bawah konsepsinya yang baru, setiap pembeli franchise dan operator seperti seorang manajer pabrik. Karena mengetahui bahwa ukuran bagi kompleks industri yang maju adalah manajemen profesional, pada tahun 1961 Kroc meluncurkan satu program latihan-di restoran baru di Elk Grove Village, Illinoiss. Di sana, kelompok pelaksana melatih pembeli franchise dan operator dalam metode ilmiah mengelola McDonald’s yang sukses dan melatih mereka dalam ajaran kroc tentang Mutu, Pelayanan, Kebersihan dan Nilai. “Saya menaruh hamburger pada jalur perakitan,” Kroc suka mengatakan. Hamburger juga berisi laboratorium penelitian dan pengembangan untuk mengembangkan mekanisme memasak, membekukan, menyimpan, dan menyajikan. Di mana pun juga tidak ada dikotomi antara pengendalian pusat dan otonomi operasi yang lebih kentara daripada dalam iklan. Pada hari Natal akhir tahun 1950-an, Turner dan para manajer lainnya bisa berkeliling Chicago Loop dengan “Kereta Sinterklas,” sebuah truk eskrim yang diubah menjadi restoran drive-in McDonal’s yang beroda.
Namun kendati sangat menyukai cara menjajakan barang dagangan model kini ini, McDonald’s tidak mempunyai strategi periklanan untuk seluruh perusahaan. Sebaliknya, ketika operator Minneapolis Jim Zein melihat penjualannya meledak pada tahun 1959 setelah memasang iklan radio, Kroc mendorong para operator untuk memanfaatkan gelombang udara dengan kampanye mereka sendiri. Iklan yang sukses membantu penggalakan pertumbuhan yang lebih besar. Dan pada tahun 1965, dengan 710 restoran McDonald’s tersebar dalam empat puluh empat negara bagian, $171 juta dalam penjualan, dan neraca yang relatif mantap, akhirnya McDonald’s mekar sepenuhnya. Perusahaan ini go public pada tanggal 15 April, tepat sepuluh tahun sampai ke harinya setelah Kroc membuka kedai Des Plaines, menjual 300.000 saham dengan harga per lembar $22,50.
Banyak saham ini yang ditawarkan oleh Kroc, yang mengeruk uang $3 juta dalam penjualan. Kroc mengerahkan uang tunai ini untuk memperluas perusahaan dan melawan pesaing yang dengan cepat menyebar di mana-mana, sebab keberhasilan perusahaan telah melahirkan banyak imitasi yang berusaha memanfaatkan industrialisasi fast food yang semakin meningkat. Melalui pertumbuhan yang pesat dan iklan yang meluas, McDonald’s pada awal tahun 1970-an menjadi kongsi restoran fast food yang terbesar di seluruh negara dan sifat yang mudah dikenali dari lansekap budaya Amerika. Dan penguasa tertinggi McDonaldland, Ray Kroc, menjadi seorang tokoh yang bertingkat nasional.
Pada tahun 1972, ketika lebih dari 2.200 saluran McDonald’s mengeruk penjualan $1 milyar, kroc menerima hadiah Horatio Alger dari Norman Vincent Peale. Sementara nilai saham pemilikannya meningkat menjadi kira-kira $500 juta. Sementara produk McDonald’s menjadi makanan pokok Amerika, hal ini membangkitkan keinginan menyelidiki wartawan dan politikus pembaharuan yang suka mencari-cari kejelekan, raksasa industri profil tinggi Ray Kroc juga menarik perhatian dari banyak pihak. Sementara produk McDonald’s menjadi makanan pokok Amerika, hal ini membangkitkan sikap tinggi hati kaum elit industri makanan. Mimi Sheraton dari New york magazine menyatakan: “Makanan McDonald’s mengerikan secara tidak ketulungan, tanpa keindahan apa pun.” Para politikus juga memperhatikan. Pada tahun 1974, ketika nilai pasar perusahaan ini melampaui nilai U.S.

Steel yang maju dengan lambat, Senator Lloyd Bentsen mengeluh: “Ada sesuatu yang tidak beres dengan ekonomi kita kalau pasar saham lebih banyak dalam hamburger dan lebih sedikit dalam baja.” Banyak analis yang memandang pertumbuhan McDonald’s yang pesat sebagai hal yang tidak akan bisa dipertahankan. Tetapi Kroc merasa yakin bahwa perusahaan perlu terus berkembang supaya bisa bertahan hidup. “Saya tidak percaya dengan kejenuhan,” dia berkata. “Kami berpikir dan bicara dalam tingkat seluruh dunia.” Kroc membayangkan sebuah dunia yang di dalamnya 12.000 pasang Gerbang Lengkung Keemasan akan berdiri sebagai pos luar sebuah kerajaan perdagangan yang perkasa. Mendirikan pangkalan di ibu kota negara-negara Eropa baru permulaannya. Dengan berlalunya waktu sepuluh tahun, seribu restoran yang dibuka oleh perusahaan di luar negeri menggalakkan 27 persen tingkat pertumbuhan tahunan. Kongsi restoran ini begitu universal dikenal sebagai lambang usaha Amerika dan berpengaruh, sehingga ketika gerilyawan Marxis meledakkan sebuah restoran McDonald’s di San Salvador pada tahun 1979, mereka menyatakan bahwa tindakan teroris ini sebuah pukulan mematikan terhadap “imperialis Amerika.”
“Walaupun McDonald’s mencapai sukes, dan kekayaan pribadinya mencapai $340 juta, dia selalu khawatir,” Forbes menulis pada tahun 1975, “Kalau Kroc bepergian, dia bersikeras menyuruh sopirnya membawanya paling sedikit ke enam restoran McDonald’s untuk melakukan inspeksi kejutan.”. Walaupun dia membunuh persaingan, persaingan tidak membunuh Ray Kroc. Dia meninggal dunia dalam usia lanjut pada bulan Januari 1984, pada umur delapan puluh satu tahun, tepat sepuluh bulan sebelum McDonald’s menjual hamburger yang ke-50 milyar.

Rabu, 27 Juni 2018

Biografi Kolonel Harland Sanders

Profil dan Biografi Kolonel Harland Sanders. Lebih dari satu miliar ayam goreng hasil resep Kolonel dinikmati setiap tahunnya. Dan itu tidak hanya di Amerika Utara. Bahkan tersedia hampir di 80 negara di seluruh dunia. itulah hasil perjuangan dari Kolonel Harland Sanders Pendiri KFC (Kentucky Fried Chicken). Kisah inspiratif pendiri KFC ini sangat patut untuk disimak. Harland Sanders lahir pada tanggal 9 September 1890. Ayahnya meninggal saat dia masih berusia enam tahun. Ibunya pun terpaksa memikul tanggung jawab lebih awal. Kondisi yang ada mengharuskan Harland Sanders menjaga kedua adik kandungnya dan belajar memasak lebih awal. Belum menginjak tujuh tahun, Harland Sanders telah menjadi koki handal. Dia bekerja di sawah saat baru berusia sepuluh tahun dengan upah dua dolar setiap bulan.

Menjadi Kuli hingga Tukang Parkir
Pada saat bekerja sebagai kuli dengan hanya mendapat upah tidak lebih dari enam belas sen, Ia juga pernah bekerja sebagai tukang parkir. Di tahun 1906, ia kemudian masuk tentara dan dikirim ke Kuba. Setelah itu ia kemudian pensiun dari angkatan darat. Hidup dengan mengandalkan uang pensiun tidaklah cukup, ia kemudian bergabung menjadi tim pemadam kebakaran kereta api. Pada masa – masa itu juga, Harland Sanders belajar hukum melalui koresponden. Harland Sanders terus menggali kemampuannya hingga akhirnya dia memperoleh ijazah di bidang hukum.
Meskipun dia sudah sering menangani kasus di beberapa pengadilan di Little Arkansas, namun dia merasa penghasilannya sangat jauh dari standar. Oleh karena itu, bagi Harland Sanders ijazah yang telah diperolehnya tidak ada gunanya. Harland Sanders meninggalkan profesi pengacara dan membuka sebuah stand untuk servis mobil pada tahun 1929 di Corbin, Kentucky.

Membuka Bisnis Rumah Makan dan Bangkrut
Suatu hari, seorang penjual asongan berkata bahwa di kota ini tidak ada rumah makan yang bagus, sehingga siapa pun bisa makan di dalamnya dengan nyaman. Harland Sanders mengiyakan pendapat itu. Dalam benaknya bergejolak keinginan untuk mendirikan sebuah rumah makan. Tidak satu pun orang yang tahu kalau komentar pedagang asongan tersebut akan menjadi satu titik dalam kehidupan Harland Sanders yang kemudian akan mengubah nasibnya.  Rumah makan tersebut melahirkan sebuah gebrakan dalam menyajikan menu makanan tercepat.
…Sungguh, sepintas saya pernah berpikir bahwa sesuatu yang paling mengesankan yang pernah saya lakukan di masa silam adalah memasak. Sebagaimana saya ketika menjual apa yang saya masak, maka masakan saya pasti tidak akan lebih jelek dari masakan para pemilik rumah makan yang ada di kota iní. – Harland Sanders
Harland Sanders memulai dari sebuah ruangan kecil, yaitu sebuah gudang di belakang stand pelayanan mobilnya. Harland Sanders telah mengubahnya menjadi sebuah rumah makan kecil yang menjual ayam goreng dan sayur segar. Rumah makan Harland Sanders begitu terkenal. Untuk membuka rumah makan, Harland Sanders tidak merasa kesulitan hanya dengan menutup pom bensinnya dan mengubahnya menjadi sebuah rumah makan yang ia beri nama “Café Sanders”.
Pada tahun 1930, usaha Harland Sanders semakin berkembang. Rumah makannya kini dipenuhi seratus empat puluh dua orang. Mengingat cintanya terhadap pengembangan dan pendidikan yang terus menerus dalam hal apa pun, akhirnya Harland Sanders mengikuti sebuah pelatihan tentang manajemen rumah makan dan hotel selama delapan minggu di Universitas Cornell.
Harland Sanders sangat suka ayam goreng, hanya saja tidak memakai cara klasik, yaitu dengan memakai minyak yang tidak bisa menghasilkan rasa seperti yang diinginkannya. Pada tahun 1939, Harland Sanders menemukan cara jitu untuk menggoreng ayam. Salah satu hal yang membantu penemuan barunya tersebut adalah penemuan pressure cooker atau panci bertekanan yang dapat menghasilkan ayam lezat dan segar dalam waktu sepuluh detik dengan cara dikukus di atas uap.
Cara tersebut sangat baik sebab tanpa menghilangkan rasa dan bau serta tidak menggunakan minyak. Setiap tahun, Harland Sanders selalu melakukan percobaan untuk ayam gorengnya hingga akhirnya ia menemukan resep spesial ayam goreng yang terdiri dari rempah – rempah dan bumbu – bumbu yang dikenal dengan ‘Sebelas bumbu rahasia KFC.’
Pada tahun 1949, Harland Sanders menerima pangkat kolonel berkat keberhasilannya di wilayah Kentucky. Akan tetapi, Harland Sanders lebih suka dipanggil bisnisman. Pada tahun 1953, Harland Sanders mendapat tawaran untuk menjual rumah makannya dengan harga seratus enam puluh empat ribu dolar. Meski jumlah ini sangat menggiurkan, akan tetapi Harland Sanders menolaknya.
Selang beberapa tahun, tata letak kota Kentucky mengalami perubahan, sehingga rumah makannya tidak lagi strategis dan menarik pengunjung. Inilah yang menjadi sebab kenapa dia terpaksa menjualnya melalui pelelangan terbuka dengan harga tujuh puluh lima ribu dolar. Jumlah ini belum cukup untuk membayar hutang – hutangnya.
1000 Lebih Penolakan Ketika Menjual Resep Ayam Gorengnya
Sang Kolonel memutuskan untuk pensiun. Dia mendapatkan uang sejumlah seratus lima dolar dari jaminan sosial milik Harland Sanders sendiri dan juga milik istrinya. Meski dengan kondisi jiwa yang remuk dan serba kekurangan, akan tetapi Harland Sanders tidak menyerah.
…Tidak ada apa pun di hadapanmu kecuali satu hal yang bisa dilakukan, yaitu menggoreng ayam. Inilah yang akan engkau lakukan sepanjang hayatmu – Harland Sanders
Harland Sanders mencoba menjual resep ayam goreng ala KFC ke rumah makan di wilayah Outta, AS. Ia mencoba menawarkan resepnya. Harland Sanders turun ke pasar – pasar untuk mempromosikan ide penjualan ayam KFC-nya, meski sudah tua dan terserang penyakit rematik. Harland Sanders terkadang tidur di dalam mobil demi mencukupi pembayaran hotelnya. Selama dua tahun berkeliling, Harland Sanders hanya dapat memuaskan lima rumah makan saja. Resep ayam yang ia tawarkan lebih banyak di tolak dan ditertawakan.
Selama dua tahun berkeliling menawarkan resepnya ada lebih dari 1000 penolakan yang ia terima. Tanpa kenal menyerah dan yakin akan berhasil, ia terus berusaha. Hingga ketika usia kolonel Harland Sanders menginjak usia tujuh puluh tahun, jumlah rumah makan yang menjadi bagian dari franchise KFC-nya mencapai dua ratus tempat, di USA dan Kanada.
Setelah mencapai jumlah ini, Harland Sanders berhenti berkeliling karena banyak orang yang datang ke tempat tinggalnya untuk berkonsultasi. Akhirnya, dia sepenuhnya membantu sang istri untuk meracik resep makanan yang terdiri dari beberapa jenis tanaman rempah – rempah dan bumbu – bumbu, lalu menjualnya memalui pos. Hingga sekarang, resep tersebut tidak diketahui kecuali segelintir orang yang tidak melebihi jumlah jari satu tangan.


Sukses di Usia 70 Tahun berkat Franschise KFC
Pada tahun 1963, jumlah rumah makan yang berada di bawah franchise KFC-nya mencapai enam ratus tempat. Jumlah tersebut terlalu banyak dan tidak mungkin dia memikulnya sendiri. Oleh karena itu, Harland Sanders memutuskan untuk menjual bisnis waralaba KFC-nya kepada Jhon Brown Junior dan seorang milyuner Jack Mass seharga satu juta dolar.
Selain itu, darinya Sanders juga mendapat gaji setiap bulan seumur hidup sebesar empat puluh ribu dolar (kemudian mengalami kenaikan menjadi tujuh puluh lima ribu dolar) sebagai ganti dari peranannya sebagai konsultan, iklan yang telah dia publikasikan, dan jabatannya sebagai direktur utama perusahaan.
Kolonel Harland Sanders meninggal pada tahun 1980 dan dimakamkan di Louisville. Pada tahun 1982, bisnis waralaba KFC menjadi bagian dari anak perusahaan Reynolds dan pada tahun 1986, KFC dibeli oleh perusahaan Pepsi Cola dengan harga delapan ratus empat puluh juta dolar. Pada tahun 1995, jumlah rumah makan tersebut mencapai sembilan ribu. Pegawainya mencapai tujuh ratus lima puluh ribu orang di sembilan puluh dua negara sedunia pada tahun 2005

Rabu, 01 Maret 2017

Roberto CEO Warteg

Roberto CEO Warteg

          Siapa si yang gak kenal sama Warteg alias Warung Tegal. Apalagi di kota Metropolitan. Warteg menjadi idola para mahasiswa, karyawan, kuli bangunan dan semua yang berpenghasilan pas-pasan hehehe. Makan di Warteg banyak varian menunya; ada tempe orek, usus, gorengan, lele dan masih banyak yang lainnya pokonya tinggal pilih sesuka hati. Harga sangat terjangkau pas banget untuk yang suka makan banyak tapi uang pas-pasan wkwkwk. 

          Saya punya cerita dulu pas lagi ngampus, pernah makan di Warteg yang sangat rame sekali pengunjungnya, bahkan buka 24 jam Warteg ini, tapi yang saya heran pembelinya gak pernah sepi broo sadiskan ckckckck.

Tempatnya di samping masjid apa gitu, pokoknya ada tulisan gang kancil Jati Padang, gila rame banget wartegnya. Semua orang yang makan disitu boleh ngambil sendiri, semacam makan di prasmanan gitu. Nasi sepuasnya, lauk tinggal pilih sesukanya, yang penting sesuai baget aja. Ada duit ya makan ayam sayur lengkap beserta kerupuknya. Kalau gak ada duit ya apa atuh, paling cuma nasi sama orek tempe aja sudah kenyang, minumnya pakai teh tawar. Harga hemat dan bersahabat untuk tanggal tua. ckckckck.


          Usaha Warteg di Jakarta sangat dicari banyak orang, usaha ini juga prospek besar dan sangat menguntungkan untuk kedepannya, modal juga gak gede-gede amat, tapi brand sudah gede alias sudah terkenal. Dimana aja pasti ada warteg, mau dipinggir jalan sampai gang-gang kecil semua orang sudah tahu apa itu Warteg. Tinggal ngembangin aja gimana sekali buka warteg langsung rame. Ini yang penting bagi pengusaha kuliner. 
          Saya mau sharing ni kemarin habis sholat jum'at, saya dapat ilmu dari pakar Warteg dunia. Hehehe. Uda kayak profesor aja. Emang ada kuliah jurusan Warteg. Tapi beneran Bapak ini sudah 35 tahun usaha Warteg or Warung Tegal.

Namanya Pak Roberto orangnya baik dan sopan sekali. Pantesan banyak orang yang menyukainya. Saya bertanya kepada beliau “Pak saya mau tanya ni gimana usaha warteg ini ko bisa sukses seperti sekarang”. Dengan gaya bahasa yang ke tegal-tegalan pak Roberto langsung menjawab “Gini nak usaha itu harus di tekuni, banyak orang yang punya cita-cita jadi pengusaha tapi dia gak pernah fokus dalam menjalankan usahanya, sukanya ikut-ikutan aja. Ada orang buka kuliner ikut, ada orang buka rental ikut, ada orang buka laundry ikut. Semua diikuti padahal baru berapa bulan di buka sudah main tutup-tutup aja, gak survei pasar dulu, gak main hitung-hitungan dulu, katanya yang penting trend dan cepet laku”.

Tuing … Tuing ….  Usaha gak boleh kayak gitu, lihat tu Nabi Muhammad SAW dari kecil sudah ikut dagang pamannya, kemudian mengembangkan usahanya, sampai dapat gelar Al-Amin alias orang yang jujur dan amanah. Nah dari situ usahanya berkembang pesat, sampai-sampai Siti Khadijah saudagar yang kaya raya pun tertarik pada beliau dan akhirnya mereka menjadi pasangan suami istri yang sangat luar biasa sekali bisnisnya.

Bisnis itu harus fokus, jujur dan amanah. Biar banyak orang yang percaya sama kita. Kalau uda banyak orang yang percaya tinggal jualan apapun pasti laku yang penting gak PHP deh alias pemberi harapan palsu saya pelanggan, sukanyamain tipu-tipu, asal untung aja, ya jangan gitu.

Kata Pak Roberto “Warteg ini  usaha dari nenek moyang yang nekat mencari nafkah di Jakarta untuk menghidupi keluarga di rumah. Awalnya pas masih jaman-jaman perang dulu, usaha Warteg Pak Roberto jatuh bangun, bahkan pernah bangkrut. Kata nenek saya orang Belanda pada jaman dulu gak penah makan di Warteg. Yaa mau makan di warteg gimana kan ada perang, masak yang lain berjuang mati-matian. Kita enak-enakan buka Warteg untuk para penjajah wkwkwk. Tapi dari semua proses itu Alhamdulillah dari Warteg sekarang menjadi makanan legendaris, semua orang mengenalnya”.

          Dari wejangan Pak Roberto saya menyimpulkan usaha itu harus fokus dan tekun. Teman-teman disini siapa yang sudah buka usaha sendiri. Gimana hasilnya ada kendala gak ?. coba mulai sekarang di tekuni paling gak 6 bulan, jangan berpindah-pindah usaha. Ada masalah perbaiki, gagal bangkit lagi. Insyallah dari situ banyak jalan menuju pintu ke suksesan. Disini ada yang berminat buka usaha Warteg ??. Kalau ada coba tekuni dan fokus. Meskipun kita gak ahli dalam ilmu Perwartegkan tapi kan bisa nyari orang yang ahli atau sudah berpengalaman buka usaha Warteg, tinggal enaknya gimana mau kerja sama atau kita kontrak, yang penting usahanya bisa jalan.

Petrick Presiden Directur Donat

Petrick Presiden Directur Donat

Berawal dari hobi bikin roti Petrick pemuda kelahiran Bogor ini. Berasil meraup uang ratusan juta rupiah dari jualan donat.  Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar atau biasa di sebut SD. Petrick sudah ikut jualan bersama orang tuanya. Dari ikut-ikutan sampai bisa bikin sendiri dan menghasilkan uang sendiri. Pagi-pagi seblum berangkat sekolah petrik sudah menyiapkan adonan donat. Setelah itu memasukan donat kedalam offen sehingga donat bisa jadi santapan.

Petrick berjualan di sekolahnya, sambil berangkat sekolah petrik menjajahkan donatnya. Lumayan dapat uang minimal profit bersih 80.000 rupiah kadang juga lebih kalau hari jum`at. Petrick gak pernah malu masalah jual-menjual. Meskipun banyak temannya yang menghina. “Masih kecil ko jualan, hai anak tukang donat, keringat jorok”. Kadang juga temannya ada yang bilang “Di kelas ko ada bau donat, bau siapa ini?. Siapa lagi kalau bukan penjual donat. Huhuhuhu”. Meskipun banyak cibiran, ejekan dari teman-temannya. Petrick gak pernah putus asa untuk menjual donat. Petrick tetep tekun menjalankan usahanya, dan petrik juga bisa membuktikan prestasi di sekolah tetap jadi nomor 1.

Banyak olimpiade-olimpiade yang sudah di ikuti Petrik. Al-hasil juga gak kalah sama anak-anak yang lain. Jiwa kepedulian petrik juga sudah muncul meskipun masih kecil. Kadang setelah pulang sekolah sambil menunggu jualannya habis. Petrik langsung ke panti asuhan untuk berbagi ilmu matematika bersama anak-anak panti.
          Waktu berjalan begitu cepat petrik yang dulu kecilnya penjual donat, samapai dia mengenyam pendidikan SMA pun masih berjualan donat. Tapi sekarang sudah berbeda 180 derajat. Sekarang Petrik sudah punya pabrik donat sendiri. Mitra kerjanya sudah banyak. Resep rahasia pembuatan donat petrick sempat mau dibeli pengusaha asal manado senilai ratusan juta tapi gak mau juga.


Petrick  yakin bahwa usaha donatnya ini lebih penting dari pada kita menjualkan resep ke orang lain. Yaaa gmn gak penting. Karyawan sudah 1000 kalau kita jual resepnya. Pasti pengusaha itu lebih beruntung, dan karyawan Petrik satu persatu akan habis kalau resep ini di jual. Keren kan keputusan Petrick. Masih usia 20 tahun sudah punya pikiran visioner dan peduli banyak orang. Selain usaha di bidang kuliner. Petrick juga mengembangkan usahanya dengan membangun properti di kota-kota besar. Banyak juga investor-investor yang terlibat didalamnya.

          Orangnya tekun dan bijaksana, sehingga banyak orang yang menjadi mitra kerjanya. Ilmu kepedulian dari kecil sampai sekarang masih merekat erat dalam kehidupannya. Pesantren Pengusaha Hafidz Qur`an pun berhasil di dirikannya. Setiap Petrick membangun perumahan pasti ada tempat untuk menghafal Al-Qur`an di dalam kompleknya, dan juga bimbel untuk anak-anak sekolah. Konsep perumahan yang dibuat tukang donat ini sangat kreatif sekali. Petrick memberikan jaminan “Siapa yang beli rumah gratis bImbil sepuasnya untuk anak pertamanya ples gratis belajar hafalan Al-Qur`an sepuasnya”. Strategi marketing yang bikin orang tertarik. Kata pak Tung Desem Waringin “Bikin suatu promosi yang rame, sehingga orang jadi ikut-ikut rame, sekali rame terus rame. Marketing juga harus ada jaminannya sehingga orang tertarik mebeli produk kita dan gak takut membeli produk kita. Kan ada jaminannya, bener opo bener. Joss”.
         







Samuel Sang Raja Batagor

Samuel Sang Raja Batagor
Halo temen-temen apa kabar hari ini?. Kali ini saya akan mencerikan sosok raja yang sering di kepung sama masyarakatnya. Raja ini jadi incaran banyak orang, kalau sehari gak muncul pasti banyak orang yang mengunjungi kediamnya, raja ini sangat ahli sekali dengan masak, terutama meracik bumbu-bumbu untuk sambal, meskipun beliau gak pernah mengenyam pendidikan masak-memasak atau yang lebih kerennya disebut Tata Boga, tapi kalau uda melihat bahan-bahan masakan jangan di tanya lagi. Orang pasti banyak yang ngantri untuk mencicipinya.




Dialah Samuel Sang Raja Batagor. Beliau pengusaha batagor yang gak pernah buka cabang di lain tempat, menunya sangat rahasia sekali. Banyak orang yang mau jadi mitra usaha, tapi pada ditolak semua. Padahal rasa batagornya enak tenan, tak ada tandingannya di seluruh jagat raya. Bahkan yang buat heran, orang belah-belahin ngantri panjang hanya ingin mencicipi batagor super duper ini. Tampilan booth atau gerobaknya juga sederhana, gak begitu bagus amat. Tapi rasanya nampar buangetttt.

Konon katanya dulu sang raja batagor ini suka keliling Indonesia untuk mencari menu batagor. Dari satu tempat ke tempat yang lain, Samuel sang raja batagor belajar bagaimana meracik batagor yang tak tertandingi. Beliau rela mengahabiskan banyak duit untuk mencari resep batagor yang nikmat. Mulai dari jadi tukang tambal ban, tukang bangunan, tukang cuci-cuci semua Samuel kerjakan, demi keliling Indonesia untuk mencari resep batagor. Pernah tinggal di jalanan juga selama berbulan-bulan saat belajar batagor di jalan burangrang Bandung. Samuel belajar langsung dengan pembuat Batagor sang sudah menjajahkan bagor selama 30 tahun. Dari situlah Samuel menemukan resep yang sangat enak sekali. Perjalanan panjangnya tidak sia-sia, perjuangan dan ketekunan untuk mendalami ilmu perbatagoran akhirnya berhasil juga. Kini Samuel menjadi Raja Batagor di kotanya, sayangnya Samuel gak mau buka cabang padahal batagornya enak sekali. Para pelanggan juga setiap harinya bertambah.



Lokasi tempat Samuel jualan batagor sangat biasa sekali bukan di tempat yang rame orang jualanan makan, tapi di depan rumahnya saja, masuk gang-gang sempit lagi. Tapi orang dari mana pun berdatangan. Katanya selain batagornya enak tempatnya juga membuat orang penasaran. Yaah gak penasaran gimana di depan rumahnya ada tulisan sepantuk gede “Hanya buka cabang di planet mars”  dari situ orang bertanya-tanya dan penasaran. Ini batagornya sudah jualan di planet Mars beneran atau gak. Wkwkwkwk. Jadi buat orang rusuh dan penasaran batagornya.


Salah satu trik pemasaran yang dilakukan Samuel sangat kreatif sekali. Untuk menggemparkan konsumen sampai dari mana pun rela berdatangan. Itu namanya pengusaha kreatif.
Kayaknya temen-temen yang sudah punya usaha harus meniru Samuel, biar usahanya laris manis. Coba tulis di spanduk “Naruto pernah makan disini” atau “Cabang Manchester” hahaha. Orang pasti bertanya-tanya itu jualan apa. Intinya menunya harus enak dulu supaya orang kalau datang gak nyesel, bisa balik lagi dan ngajak temen-temennya. Masalah buat rusuh dan buat penasaran serahkan saja Samuel sang Raja Batagor. Karena usaha kuliner itu yang pertama rasa, trus tampilan, baru tempatnya unik dan buat orang penasaran. Coba bikin sesuatu yang unik tapi asyik, rasanya juga gak kalah sehingga konsumen puas dan mau balik lagi.

Engelina Si Cantik Jualan Cendol

Engelina Si Cantik Jualan Cendol

       Pagi-pagi yang sangat cerah, burung-burung masih banyak yang berterbangan dengan suara yang begitu indah. Pepohonan masih segar menghiasi penglihatan saya di desa ini. Aman, damai, tentram dan jauh dari perkotaan sebut saja kampung Getuk. Saya jalanan-jalan kesini, biasa anak muda ngetrip gitu biar lebih mengeksplore keindahan alam Indonesia.

Widihh uda kayak acara tivi “My Trip My Adventure” aja. Kekinian banget gituloh gua wkwkwkwk.
Acara ini gara-gara teman saya pernah diejek sama temannya, katanya bilang “Kaosnya sih My Trip My Adventure main jauh masih ditelpon Mamah” wkwkwk. Maka dari itu kita mengetrip. Saya gak nyangka tempat ngerip disini enak banget untuk di jadikan wisata, ada air terjunya, ada gunungnya, ada pantainya juga. Behhh…Behhh…Behhh. Kurang lengkap gimana coba.

Siang hari saya dan temen-temen main ke laut sambil nyelem di terumbu-terumbu karang yang indah, sorenya kita main ke air terjun yang kenceng parah airnya, gak ada sampah sama sekali, dan yang terpenting indah banget pemandangan di sekitar air terjun. Pokoknya keren deh gak kalah sama yang di Curug Cilember. Begitu melihat suasan kayak gini temen-temen saya langsung pada nyebur, ada yang salto dari atas tebing berkali-kali, katanya si enak banget sampai ketagihan mainan air terjun. Gimana gak ketagihan airnya aja seger kayak gini, jernih juga. Kata orang-orang airnya juga bisa bikin kita awet muda. Waduhhh gawat ni, kalau berendem disini kelamaan, nanti saya bisa jadi bayi dong. Hahahaha, ada-ada  aja ni boca. Masak gara-gara kelamaan berendem lama jadi gak awet muda lagi tapi langsung jadi bayi. Ya gak keles. Tapi asyik banget deh di jamin, kalian kalau kesini sekali, pasti akan kesini lagi, cocok untuk menghilangkan, penat, stress, atau yang lagi galau kesini aja biar fresh lagi.

Gak terasa waktu sudah malam aja saatnya naik gunung. Kenapa naik gunung itu malam-malam hayo tebak??. Tau gak, mana para penakluk gunung?. Denger-deger katanya biar bisa ngelihat sun set, kan kita naik gunungnya malam paling gak perjalanan dari bawah sampai ke puncak gunung 4-7 jam lah, biar bisa menikmati momen sholat subuh di puncak gunung. Keren banget pastinya, kalau gak percaya tanya aja sama anak gunung. Gak percaya lagi tanya tu yang foto profilnya di BBM, FB, WA, LINE, IG ada gambar gunungnya. Pasti pada jawab.

Meskipun naik-naik ke puncak gunung tinggi-tinggi sekali. Tapi banyak pelajaran yang bisa diterapin dalam kehidupan sehari-hari. Contoh; Saling bantu membantu sesama tim, tidak pantang menyerah, berani mengambil resiko, cerdas dalam memilih jalan sampai ke tujuan. Ilmu ini semua penting dalam kehidupan kita, ibarat kalau kita punya tim terus ada yang suka individualis, pasti kerjaan kita lama banget selesainya, bahkan bisa saling menyalahkan. Beda dengan satu tim yang kompak dalam pekerjaan pasti lebih cepat selesai.

Dalam naik gunung kita harus cerdas memilih jalan untuk nyampek tujuan. Ilmu ini juga bisa diterapin dalam kehidupan sehari-hari. Masa` kita hidup cuma mengikuti arus, gak punya prinsip, pasti ditipu terus sama orang. Apalagi dalam bisnis, lu bisnis ikut-ikutan tapi gak tau tujuan kenapa bisnis itu, saya jamin deh bangkrut. Maka dari itu harus menilih jalan yang cerdas untuk bisa nyampek tujan kita. Banyak hal positif yang bisa diambil dari naik gunung.

          Selesai muncak gunung kita masih tinggal di desa Getuk. Saya gak sengaja bertemu dengan wanita yang sangat cantik, tapi mau jualan es cendol di sekitar gubuk tanaman-tanaman padi. Kalau anak gaul jaman sekarang mana mau coba. Saya coba mampir kesana untuk mencicipi es cendol wanita ini. Mbak es cendolnya satu ya di minum sini. Jawab si mbaknya dengan sopan “Iya mas silakan duduk, mau pakai nangka mas cendolnya?”. Iya mau. Saya duduk sambil minum es cendol si cantik. Busettt baru sesendok rasanya enak banget. Dalam hati saya “Ini harus di jual ke Jakarta, rasanya parah enak banget”. Saya langsung tanya “Mbak ini gimana buatnya kok rasa bisa enak kayak gini”.

Kata mbaknya “Ini cedol warisan dari nenek saya dulu, cendol ini terkenal sampai kampung-kampung sebelah pada kesini semua, saya buka dari jam 10-4 sore sudah habis, kadang jam 2 juga sudah habis”. Saya langsung menggeleng gelengkan kepala. Mbak tambah satu lagi deh. Enak banget deh sumpah. Setelah ngobrol lama sama si mbak penjual cendol saya langsung ngajak kerjasama, untuk buat es cendol di Jakarta.

Alhamdulillah mbaknya setuju dan akhirnya kita usaha bareng jualan es cendol, saya bikin tampilan es cendol yang biasa di kampung harga cuma Rp. 2.500 satu gelasnya, sekarang saya kasih kemasan yang bagus dan varian rasa banyak, sehingga orang bebas memilih rasanya, tak lupa topping selalu menjadi ciri khas unik dari pada cendol-cendol lainnya. Harga juga bervariasi mulai dari 6000-18000 bisa kalian nikmati. Packaging juga kece badai, jadi orang mau selfie-selfie tambah kelihatan kece, rasanya juga enak tenan the best cendol deh.

          Si cantik penjual cendol ini ternyata namanya Engelina. Tubuhnya sexi, tinggi, serta warna kulitnya putih, rambutnya menggoda, mirip Raisa gitu sebelas-dua belas. Engelina yang awalnya kampungan sekarang menjadi idaman para pria, apalagi usaha cendolnya sudah dimana-mana. Berkat banyak orang yang mau bermitra. Dulu orang jauh-jauh datang untuk mencicipi cendol, sekarang dimana mana sudah ada. Sistem kemitraan yang di bangun juga sangat bagus. penJualan selalu naik dari tahun-ketahun.

Wanita yang dulu kampungan, sekarang sudah ngisi ke acara seminar wirausaha dimana-mana. Wawasan juga semakin luas, wanita ini juga gak pelit untuk berbagi ilmunya. Bahkan jadi wanita yang bisa membuat bangga kampungnya. Sekolah-sekolah dia bangun di kampungnya gratis untuk anak yang tidak mampu. Dulu kampunya tertinggal sekali, sekarang sudah banyak perubahan berkat kerja keras dan perjuangan si cantik penjual cendol.






Gerobak Piscok Bang Jarwo

Gerobak Piscok Bang Jarwo
Masih ingat film kartun Adit, Sopo, Jarwo yang biasa nya tayang di lacar kaca televisi anda??. Ingat gak. Itu loh yang di MNCTV biasanya tayang habis magrib. Apalagi pas bulan ramadhan film kartun ini sering tayang meskipun diulang-ulang tapi masih tetap seru dan lucu aja.

Sangking serunya sampai saya jadikan usaha Piscok Bang Jarwo.
Yaah gerobakan gitu, tapi jangan salah meskipun gerobakan gak kalah bagus sama gerobak-gerobak batagor, nasi goreng, mie ayam, cimol dan lain sebagainya. Soalnya saya bikin gerobaknya unik.

Warnanya hijau, bentuknya unik, rodanya ada 3 samping 2 belakang 1, terus ada gambar Bang Jarwonya gitu. Bagus deh pokoknya. Menunya juga saya bikin unik, ada porsi Adit harganya 5K isi 3 piscok, ada porsi Jarwo harganya 7.5K isi 5 piscok, dan yang terakhir porsi paling gede yaitu porsi Sopo harganya 10K isi 8 piscok. Selain itu varian topping juga membuat menu semakin menarik, ada keju, chaca, marsmellow, dan kokokran. Harganya beda kalau pakai topping. Dijamin enak maknyuss dibanding piscok yang lain.


Saya buka usaha Piscok Bang Jarwo ini di kampung halaman meskipun masih plosok tapi fasilitas gak kalah modern sama yang di kota-kota. Orang yang berjualan disini banyak sekali, bahkan ada yang dari perantauan. Biasanya si dari Bandung, Madura, dan Padang yang mendominasi. Jualannya juga bercam-macam. Seperti; Terang bulan alias martabak, roti bakar, pisang molen, nasi goreng, penyetan, mie ayam, batagor, es rumput laut, es campur, es tebu, dan masih banyak deh. Nah di tempat inilah Piscok Bang Jarwo perang mengadu nasib. Dari sekian banyak gerobak Alhamdulillah gerobak Piscok Bang Jarwo selalu menjadi  perhatian parah konsumen.

Mulai anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak sampai nenek-nenek pun beli. Soalnya rata-rata di kampung saya suka nonton film kartun Bang Jarwo. Jadi ketika ngelihat gerobak Piscok Bang Jarwo lansung saja diserbu. Bahkan ada yang foto selfie sama gerobak saya. Ckckckck.

Itulah salah satu strategi pemasaran yang saya terapkan. Melihat trend jaman sekarang apa yang lagi musim bisa di jadikan ide bisnis. Kalau sekarang orang suka nonton film kartun Adit, Sopo, Jarwo. Ya saya bikin Piscok Bang Jarwo. Tinggal mengadopsi piscok yang di pinggir jalan, dipoles sedikit dengan rasa yang enak, variasi topingnya bermacam-macam, bungkus kemasanya unik, rapi dan higinis, orang pasti banyak yang tertarik. Apalagi harga boleh milih ada yang murah dan ada juga yang mahal. Tergantung selerah pembeli. Habis itu buat promo yang unik sehingga orang balik lagi. Contoh ni kalau ngajak 2 temen mampir ke Piscok Bang Jarwo gratis 1 piscok. Pokoknya semenarik mungkin. Supaya orang gak bosen.

Bisnis itu kadang gak seperti apa yang kita bayangkan. Saya buka usaha di kampung juga banyak kendalanya harus mengikuti permintaan pasar. Seperti; harga harus murah, porsinya harus banyak, dan yang paling sebel orang kampung itu cepet bosan kalau masalah makan. Masa` baru buka 2 bulan uda pada bosen, yaa sepi lagi usahanya. Mangkanya harus terus berinovasi, kalau gak berinovasi saya jamin gak lama pasti tutup. Biasanya paling banter 3-5 bulan aja deh.

Bikin usaha yang unik lagi sesuaikan tren pasar. Lagi musim Pokemon Go ya buka aja usaha yang banyak pokemonya, kasih alat pemancar biar banyak Pokemon, sehingga para Gamer Pokemon Go berdatangan kesana semua bakalan rame deh. Baru-baru ini juga lagi musim Al-Maidah 51,
 Yaa bikin aja kafe Al-maidah 51 kasih tagline “Tempat nongkronya parah pembela Al-Qur`an”. Menunya ada bakso Al-Baqarah, sate Al-An`am, pancake Al-Maidah, dan lain sebagainya. Dijamin pasti laris manis yang penting tempatnya stategis dan kasih diskon untuk alumni 212 yang kemarin aksi di Monas, hehehehehe.